Bagi yang sudah atau belum pernah berinvestasi, salah satu kendala utama yang seringkali dihadapi adalah kesulitan dalam membuat perencanaan. Umumnya yang terjadi di masyarakat adalah banyak yang berinvestasi namun tidak disertai tujuan yang jelas, padahal itu adalah kuncinya. Jadi, sebenarnya apa sih 5 rahasia sukses merencanakan investasi?
5 rahasia sukses merencanakan investasi terdapat pada strategi perencanaan investasi itu sendiri. Seringkali investor melakukan keputusan investasi yang cenderung impulsif atau tanpa rencana, padahal keputusan berinvestasi sebaiknya disertai dengan perencanaan yang matang. Salah satu konsep yang dapat digunakan untuk memudahkan dalam merencanakan investasi adalah konsep S.M.A.R.T : Specific, Measurable, Achievable, Relevant, and Time-Based.
Specific
Rahasia sukses merencanakan investasi yang pertama adalah Specific, dalam hal ini investasi Anda dimulai dengan menentukan tujuan. Tujuan yang tepat adalah tujuan yang dibuat secara spesifik. Semakin spesifik tujuan yang Anda buat, semakin tujuan itu dapat memudahkan Anda dalam mencapai tujuan investasi. Contohnya, jika Anda ingin berinvestasi untuk biaya kuliah anak pertama, maka Anda dapat menuliskan “Biaya Kuliah Anak Pertama 12 Tahun Mendatang”.
Measurable
Selanjutnya, rahasia sukses merencanakan investasi yang kedua adalah measurable atau dapat diukur. Menurut financial expert Halofina, Eko P. Pratomo, pada acara Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV (05/03/2019). Saat membahas SMART Investment Planning, Eko mengatakan bahwa, yang dimaksud dengan measurable itu tidak hanya mengetahui berapa nilai tujuan investasi, tapi juga mengetahui cara mencapai tujuan investasi tersebut.
Contohnya, jika biaya kuliah saat ini mencapai Rp 100 juta, maka dengan perkiraan inflasi dana pendidikan sekitar 10 – 15% per tahun, itu artinya Biaya Kuliah Anak Pertama Anda 12 tahun mendatang yang perlu Anda siapkan adalah Rp 400 juta.
Achievable
Rahasia sukses merencanakan investasi ketiga adalah achievable yang sangat berkaitan dengan poin sebelumnya, measurable. Setelah mengetahui nilai tujuan investasi Anda di masa mendatang, langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah mengukur kapasitas Anda dalam berinvestasi.
Jika Biaya Kuliah Anak Pertama Anda dalam 12 tahun mendatang bernilai sekitar Rp 400 juta, dan Anda sama sekali belum memiliki tabungan saat ini, maka perkiraan tabungan investasi yang harus Anda sisihkan dalam satu tahun berkisar Rp 18 juta, atau sekitar Rp 1,5 juta perbulan. Apakah sudah sesuai dengan kapasitas Anda?
Relevant
Rahasia sukses merencanakan investasi keempat adalah mengenal instrumen investasi. Kebanyakan orang terlebih dahulu menanyakan instrumen investasi apa yang cocok, daripada menentukan tujuan investasi itu sendiri. Pemilihan instrumen investasi berkaitan erat dengan tujuan investasi Anda. Performa instrumen investasi Anda akan terlihat relevansinya secara maksimal jika Anda sudah terlebih dahulu memiliki tujuan investasi. Sebagai contoh, jika tujuan investasi Anda berjangka waktu pendek, sebaiknya memilih instrumen yang cenderung aman (konservatif. Untuk jangka waktu menengah bisa memilih instrumen yang tingkat resikonya moderat. Untuk jangka waktu panjang bisa memilih instrumen yang risikonya agresif.
Time-based
Rahasia sukses merencanakan investasi yang terakhir berkaitan dengan penentuan waktu pencapaian tujuan investasi. Waktu pencapaian investasi menjadi sangat penting, karena pada dasarnya, “Investasi itu untuk mencapai kebutuhan masa depan yang belum tersedia dananya saat ini”, tulis Eko dalam bukunya 50 Financial Wisdom. Jadi, investasi itu bukan menumpuk dana yang dimiliki tanpa tujuan, sebaliknya, investasi merupakan cara mencapai goals kita di masa depan.
Strategi SMART ini dapat digunakan bagi yang ingin berinvestasi, baik yang akan memulai investasi maupun yang sudah berinvestasi namun belum pernah mencoba goal-based investing. Investasi yang dimulai sejak dini, akan membuat seseorang merubah pola pikirnya dari berhutang di masa depan menjadi menabung/berinvestasi untuk masa depan, sehingga berhutang tidak lagi menjadi pilihan.
Berhutang mungkin menjadi cara yang cukup familiar dan juga merupakan jalan pintas bagi kebanyakan orang. Kenapa bisa seperti itu? Seperti dilansir oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Survei Literasi Keuangan 2017, bahwa rendahnya tingkat literasi dan inklusi masyarakat Indonesia terhadap produk keuangan menjadi salah satu penyebabnya.
Penyebab kebanyakan orang takut memulai investasi adalah karena takut menghadapi kegagalan dalam berinvestasi. Maka dari itu, aplikasi Halofina hadir untuk memberikan solusi literasi dan inklusi keuangan yang mudah dan aman bagi para penggunanya. Aplikasi Halofina menggunakan teknologi robo advisor yang dapat memberikan rekomendasi tujuan investasi, instrumen investasi, dan monitoring performa investasi terhadap pencapaian impian masa depan.
Content Provide By: