JabarJawara.id JabarJawara.id

Cara Menjadi Freelance UI/UX Designer Profesional

Cara Menjadi Freelance UI/UX Designer Profesional | TopKarir.com
23 NOV 2022 14:00 SEPUTAR KARIR 4573 KALI DI BACA 0 KOMENTAR 0 KALI DIBAGIKAN

 

Untuk menjadi seorang freelance UI UX Designer tentunya tidak mudah, karena kita akan bekerja sendiri dalam melakukan segala proses pembuatan sebuah desain UI dari awal hingga akhir.

 

Mungkin ada banyak dari kalian yang dalam mengerjakan sebuah Project UI design masih belum mengerti seperti apa proses yang benar dalam mengerjakan sebuah desain UI, dan ketika mendapat projects freelance kamu langsung membuat desain UI nya Tanpa melakukan beberapa proses seperti design thinking hingga melakukan proses Usability Testing..

 

Agar bisa menjadi seorang freelance UI UX Designer yang profesional kamu harus memahami bagaimana caramu UI design yang benar, untuk itu jika kamu ingin mengetahui caranya kamu bisa menyimak pembahasan kali ini hingga akhir.

 

Cara Menjadi Freelance UI/UX Designer Profesional

Menjadi freelance UI UX Designer Profesional tentunya kita harus menguasai seperti apa pembuatan UI UX Design yang baik dari tahap awal hingga akhir, karena biasanya bekerja sebagai freelancer kita akan mengerjakan semua proses tersebut sendir. 

 

Tanpa perlu basa-basi lagi mari simak bagaimana cara menjadi seorang freelance UI UX Designer yang profesional dibawah.

 

Terapkan Proses Design Thinking

 

Cara pertama untuk menjadi seorang freelance UI UX Designer Profesional tentunya kamu harus menguasai terlebih dahulu proses design thinking, design thinking merupakan sebuah desain proses untuk melakukan pendekatan dengan user dan mengetahui permasalahan apa yang akan kita selesaikan dengan desain yang kita buat.

 

Dalam design thinking ada beberapa langkah yang harus dilakukan mulai dari empathize, define, ideate, user flow, dan wireframe. Untuk penjelasan lebih lengkapnya kamu bisa menyimaknya berikut ini.

 

Empathize

Proses yang pertama adalah empathize, dalam tahap ini kamu harus menentukan masalah yang ada dan membuat sebuah objektif untuk menjadi patokan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. 

 

Selain itu kamu juga harus menentukan target user atau responden kriteria serta proses bisnis yang akan diterapkan dalam desain yang kamu buat.

 

Define

Dalam proses define kamu harus mengumpulkan ide-ide dan fungsi serta elemen yang nantinya akan dipakai dalam UI design yang kamu buat. Ada dua tahap dalam proses define yaitu :

 

  • Pain Points : Tahap ini kamu harus menuliskan permasalahan yang sudah kamu temukan.
  • How-Might We : Tahap ini kamu harus menuliskan ide-ide untuk menyelesaikan masalah yang sudah didapatkan tadi.

Ideate

Berikutnya adalah tahap ideate, dalam tahap ini kamu harus membuat beberapa alternatif lain dari solusi yang sudah di buat di tahap define. Dan dari beberapa alternatif tersebut kemudian pilih mana yang memungkinkan akan fj terapkan dalam proses pembuatan design.

 

Dalam proses Ideate ini kamu akan melakukan beberapa tahap lagi antara lain yaitu : 

 

 

  • Solution Idea : dalam solution idea kamu harus membuat fitur yang bisa menyelesaikan permasalahan yang ada pada design kamu.
  • Affinity Diagram : dalam affinity Diagram kamu harus mengelompokkan fitur-fitur tadi sesuai dengan jenisnya.
  • Prioritization Idea : selanjutnya pada tahap prioritization Idea kamu bisa mengelompokkan kembali fitur tersebut berdasarkan prioritas terpenting untuk dikerjakan.
  • Crazy 8’s : tahap crazy 8 adalah proses dimana kamu membuat gambaran kasar dari fitur yang sudah kamu pilih, biasanya pembuatan crazy 8 dibuat terlebih dahulu menggunakan kertas.

 

User Flow

Setelah membuat crazy 8 langkah berikutnya adalah kamu bisa membuat user Flow, dalam proses ini kamu bisa mendeskripsikan langkah dari user untuk mengakses design yang akan kamu buat. User Flow berguna supaya user mengerti alur design yang kamu buat dengan mudah.

 

Wireframe

Untuk menjadi seorang freelance UI UX Designer Profesional sebelum membuat UI design kamu juga harus membiasakan membuat wireframe. 

 

Apa bedanya wireframe dengan crazy 8? Untuk wireframe sendiri dibuat menggunakan aplikasi design dan menjadi patokan atau gambar seperti apa UI design nanti. Karena biasanya UI design tidak akan jauh berbeda dengan wireframe hanya hanya apa proses UI design sudah menggunakan pewarnaan.

 

Selalu Membuat UI Style Guide

Cara berikutnya kamu harus selalu membuat dan mempelajari bagaimana pembuatan sebuah UI Style Guide atau element yang akan dipakai dalam user interface.

 

Style Guide sendiri merupakan kumpulan dari modular semua elemen pada User Interface (UI) dari desain kamu, selain itu dalam UI Style Guide ada juga beberapa aset lain seperti font, code, warna, ukuran font, icon, img, dan beberapa elemen lain yang nantinya akan berguna untuk pembuatan design dan untuk kebutuhan developer.

 

Berlatih Membuat UI Design Sederhana

Berikutnya kamu bisa berlatih membuat UI design sederhana dengan menggunakan teknik ATM ( amati, tiru, modifikasi ) dengan cara ini kamu akan lebih mahir dalam membuat UI design.

 

Contohnya kamu bisa membuat case study membuat aplikasi pembelajaran online, lalu mulai membuat nya dengan menerapkan proses design thinking diatas.

 

Dalam berlatih kamu juga harus mengikuti proses design thinking agar terbiasa dan supaya alur pengerjaan design lebih terarah dan hasil dari UI yang dibuat akan lebih profesional.

 

Prototype Hasil Projects UI Design 

Agar desain yang kamu buat lebih interaktif maka tentunya kamu harus mengetahui juga seperti apa pembuatan prototipe apa UI design yang sudah kamu buat.

 

Dengan Design yang sudah di prototipe maka tentunya UI desain yang dibuat akan terlihat lebih profesional, selain itu prototipe juga berguna untuk proses Usability Testing atau pengujian kepada user.

 

Untuk pembuatan Prototype ini bisa menggunakan beberapa tools desain, contohnya seperti menggunakan Adobe XD, atau menggunakan Figma.

 

Lakukan Proses Usability Testing dan Iterasi Design 

Proses testing sebuah desain memang ada berbagai cara namun yang sering dipakai adalah Usability Testing, cara melakukan Usability Testing ini kamu hanya perlu melakukan in deep interview dengan user.

 

Kemudian setelahnya kamu akan mendapatkan feedback yang berguna untuk memperbaiki solusi UI design yang sudah dibuat, proses memperbaiki UI design ini disebut iterasi desain yang mana memperbaiki segala bentuk UI yang diberikan Feedback oleh user dan dilakukan setelah proses Usability Testing.

 

Dokumentasikan Hasil Projects Pada UX Case Study 

Cara terakhir untuk menjadi seorang freelance UI UX Designer Profesional adalah selalu mendokumentasikan hasil projects yang sudah dibuat dengan cara membuat UX Case Study.

 

UX Case Study sendiri merupakan sebuah penjelasan mengenai proses pembuatan sebuah desain mulai dari awal hingga akhir, pendokumentasian ini bisa disebut juga sebagai portofolio seorang UI UX Designer disamping dari UI yang sudah di publish pada dribble atau media sosial.

 

Kamu bisa membuat UX Case Study menggunakan website CMS atau content management system seperti wordpress, medium, hingga blogger. Dengan mendokumentasikan segala proses pembuatan design tentunya akan membantu kamu juga jika sewaktu-waktu lupa proses pembuatan sebuah UI design yang benar.

 

Kesimpulan 

Menjadi seorang freelance UI UX Designer yang profesional tentunya tidak sembarangan, karena kamu harus menerapkan proses pembuatan UI yang benar dengan menerapkan desain proses pada UI design.

 

Gimana tertarik untuk menjadi seorang freelance UI UX Designer? Jika tertarik kamu bisa mencari informasi mengenai lowongan pekerjaan freelance UI UX Designer di TopKarir.

 

Selain informasi mengenai lowongan kerja freelance kamj juga bisa mendapatkan berbagai informasi menarik lainnya seputar pengembangan karir dan pekerjaan hanya di TipsKarir.


  • Login terlebih dahulu jika ingin meninggalkan komentar.