Dalam sebuah lingkungan perusahaan pasti diwarnai oleh beragam latar belakang pekerja, mulai dari latar belakang daerah, pendidikan, sampai generasi. Suatu perusahaan umumnya mempunyai 4 tipe generasi, diantaranya : Silent Generation (lahir sebelum 1945) yang cenderung loyal dan pekerja keras, Baby Boomer (lahir 1946 - 1964) merupakan generasi yang lebih optimis dan komunikatif, Generation X (lahir tahun 1665 - 1980 an) yang cenderung mempertanyakan otoritas, Generation Y / Milenial (lahir 1981 - 1995) adalah generasi yang multitasking dan kreatif, dan Generation Z (lahir 1996 - 2012) yang sudah maju mengikuti perkembangan teknologi.
Menurut Pew Research Center, milenial menjadi generasi terbesar di ranah ketenagakerjaan sekarang ini. Mereka sudah mulai mengubah aturan dan sistem kerja konvensional dengan memakai pakaian kasual saat ke kantor dan jam kerja yang fleksibel. Namun mereka juga membuktikan kinerjanya bisa maksimal meski diberi keleluasaan. Multigenerasi akan membawa keuntungan untuk perusahaan, apalagi kalau perusahaan bisa mengelola keberagaman itu menjadi satu kesatuan demi tujuan bersama. Berikut ini cara menyatukan pekerja di kantor yang multigenerasi.
Membuat aturan tetap
Pekerja yang berasal dari beragam generasi tentu punya kebiasaan dan karakter kerja yang berbeda-beda. Tapi perusahaan harus membuat beberapa aturan yang keberadaanya gak bisa diubah, dan punya konsekuensi jika melanggarnya. Contohnya menetapkan jam kerja dari pukul 08:00 - 17:00, namun yang terpenting karyawan harus bekerja selama 9 jam setiap hari. Jadi, kalau ada pekerja yang tiba lebih awal bisa pulang lebih cepat atau sebaliknya. Aturan 9 jam kerja adalah aturan yang nggak bisa dinego.
Membangun komunikasi yang baik
Tidak bisa dipungkiri komunikasi adalah kunci operasional perusahaan. Tanpa komunikasi perusahaan akan sulit mencapai tujuan. Perusahaan yang multigenerasi punya resiko miskomunikasi karena perbedaan cara pandang dan nilai. Cara untuk mengatasinya yakni dengan membaca konteks, emosi, dan status setiap pekerja ketika melakukan komunikasi. Misalnya generasi milenial harus menyesuaikan gaya bahasa ketika berkomunikasi dengan pekerja dari generasi yang lebih tua. Intinya adalah saling menghargai dan menghormati perbedaan untuk membangun hubungan yang baik antar generasi di sebuah perusahaan.
Diskusi tentang perubahan
Perusahaan yang nggak bisa menjawab tantangan zaman dan teknologi pasti akan tertinggal. Semua pekerja dalam perusahaan harus bersinergi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Namun tantangan yang terjadi yakni setiap generasi bisa merasa terancam akan perubahan. Baby boomers misalnya, mungkin merasa generasi milenial dan Z membuat mereka kehilangan daya saing akibat kemampuan menguasai teknologi. Berdiskusi tentang kegelisahan setiap generasi bisa melahirkan solusi dan pengertian bahwa perubahan akan terus terjadi untuk itu diperlukan kesiapan dan penyesuaian. Bersatu padu menatap masa depan adalah solusi terbaik untuk kemajuan perusahaan.
Hindari asumsi pribadi
Setiap generasi cenderung menunjukkan karakteristik mereka. Tapi kamu jangan sepenuhnya menilai dan menggeneralisasi seseorang berdasarkan usia atau kategori generasinya. Karena selain berdampak buruk bagi kinerja perusahaan, juga akan membuat lingkungan kantor menjadi toxic. Asumsi pribadi harus dijauhkan dalam bekerja, ada baiknya setiap masalah dikomunikasikan secara terbuka.
Itu tadi 4 kunci buat menyatukan karyawan multigenerasi di sebuah perusahaan. Di tahun 2020 ini buat hubungan di lingkungan kantormu jadi lebih kompak dan harmonis. Meski konflik pasti terjadi, tapi perusahaan dan semua pekerjanya harus bahu membahu menyelesaikannya dengan baik. Informasi dan tips-tips karir lainnya yang berguna untuk kesuksesan karir kamu ada di aplikasi TopKarir. Yuk download aplikasinya di App Store dan Play Store kamu sekarang.