Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan persnya menyatakan, jumlah pasien positif terinfeksi Corona (Covid-19) bertambah menjadi 790 orang pada Rabu (25/3). Berdasarkan jumlah tersebut, korban meninggal mencapai 58 orang, dengan total sembuh 31 orang. Di sektor bisnis, beberapa perusahaan dari mikro sampai makro sudah menerapkan sistem kerja work from home sejak satu bahkan dua minggu lalu. Namun melihat peningkatan jumlah penderita virus Corona di Indonesia, beberapa perusahaan memutuskan untuk memperpanjang skema kerja dari rumah. Sebagian perusahaan bahkan baru memulainya di minggu ini. Efektif tidaknya work from home memang tergantung pada kesadaran masing-masing karyawan, bagaimana mengatur pekerjaannya agar tetap produktif. Tetapi perusahaan juga wajib merencanakan sistem manajemen dengan baik.
Sebelum masuk ke pembahasan tips menjaga produktivitas karyawan selama work from home, sebaiknya Anda ketahui dulu risiko dan tantangan dari skema kerja work from home.
Permasalahan komunikasi
Ketika bekerja di kantor semua dapat dengan mudah melakukan koordinasi karena bisa berinteraksi tatap muka langsung. Hal ini kan hilang ketika perusahaan Anda menerapkan sistem kerja di rumah. Layar digital menjadi satu-satunya media penyampaian pesan yang bisa dilakukan agar komunikasi tetap berjalan lancar, meskipun memerlukan adaptasi untuk melakukan kegiatan rutin yang biasa dilakukan secara langsung, seperti meeting dan evaluasi.
Sulit mengontrol kinerja karyawan
Salah satu alasan masih ada perusahaan yang belum memulai kebijakan work from home adalah karena kekhawatiran akan sulitnya memantau kinerja karyawan. Tantangan lain adalah sulitnya mendorong proses kerja yang akuntabel, karena sepenuhnya kehadiran karyawan bersifat virtual.
Menurunnya produktivitas
Seperti yang sudah dikatakan di awal, sukses tidaknya penerapan work from home kembali ke kesadaran karyawan. Perusahaan mungkin sudah menaruh kepercayaan pada karyawannya untuk tetap produktif meski bekerja diluar pengawasan langsung. Namun ada kekhawatiran kalau karyawan bisa saja memakai waktu kerjanya untuk hal-hal diluar pekerjaan yang bisa menurunkan nilai produktivitas.
Untuk itu Anda perlu menerapkan beberapa strategi supaya karyawan bisa tetap mempertahankan kinerjanya dan berkontribusi maksimal selama work from home.
Tentukan platform komunikasi yang efektif dan lancar
Komunikasi adalah kunci untuk melakukan kerja jarak jauh. Oleh karena itu tentukan media yang cocok dan tepat untuk kelancaran komunikasi antar karyawan. Manfaatkan platform komunikasi digital yang sudah banyak tersedia, seperti Google Meeting, Google Hangout, Skype, Zomm dsb.
Memastikan kehadiran karyawan di rumah
Bekerja di kantor dan di rumah tentu sangat berbeda, terutama dalam hal pengawasan. Supervisor akan kesulitan memantau kinerja dan kehadiran karyawannya. Sekarang ini sudah banyak tersedia live attendance yang memudahkan Anda mengontrol keberadaan dan absensi karyawan. Saat memulai dan mengakhiri jam kerja karyawan diwajibkan untuk menekan tombol clock-in dan clock-out. Dengan begitu Anda bisa memantau keberadaan dan kehadiran karyawan saat bekerja di rumah.
Merencanakan dan menetapkan target harian
Kelebihan work from home bisa menjadi kekurangan yang diterima perusahaan, salah satunya dinamis. Perusahaan akan cenderung kesulitan memonitor progres kerja karyawannya. Menentukan tugas dan memberikan jangka waktu perlu diterapkan untuk mengukur dan mempertahankan produktivitas karyawan. Berikan rincian tugas untuk satu hari atau tanyakan hal apa saja yang akan dikerjakan karyawan pada hari itu. Kemudian di akhir jam kerja Anda bisa menagih hasil kerjanya, apa saja yang sudah ia kerjakan, apa kendala yang dialami agar bisa menjadi evaluasi untuk perbaikan kinerja keesokan harinya.
Buat ice breaking untuk menjaga kedekatan antar karyawan
Tidak sedikit bahkan karyawan yang mengeluh bosan dan rindu dengan suasana kantor. Hal ini perlu dimengerti oleh perusahaan Anda. Meskipun work from home dianggap punya banyak kelebihan namun bukan berarti karyawan betah berlama-lama mengerjakan pekerjaan di rumah. Suasana dan lingkungan kantor bisa jadi salah satu penyemangat kerja karyawan, hal tersebut hilang seketika akibat merebaknya wabah Corona yang mengharuskan karyawan untuk bekerja di rumah. Untuk mengusir rasa bosan, manajemen Anda bisa mengatur waktu untuk sekedar bermain game virtual, makan siang bersama, atau sekedar berbincang ringan. Hal ini akan memberikan semangat dan mengusir rasa bosan karyawan selama bekerja di rumah.
Temukan kandidat muda terbaik untuk bergabung di perusahaan Anda bersama TopKarir, hubungi kami di sini. Tips-tips seputar dunia HR lainnya bisa Anda temukan di Ruang HR TopKarir.