Asosiasi Pengusaha Indonesia mempersembahkan ”APINDO UMKM AKADEMI” dengan judul Menembus Saluran Distribusi Pengadaan Pemerintah dan Korporasi, diharapkan webinar ini mampu mendorong UMKM Indonesia untuk merancang strategi menembus saluran distribusi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Korporasi.
Karena dengan menembus saluran distribusi pengadaan Pemerintah, UMKM mampu berperan dalam pelaksanaan pembangunan nasional untuk peningkatan pelayanan publik dan pengembangan perekonomian nasional serta daerah.
NARASUMBER:
DEASY NURMALASARI
General Manager Karya Nusantara
SETYA BUDI ARIJANTA, SH.,KN
Sekretaris Utama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)
FASILITATOR:
ARIEF BUDIMAN
Ketua Komite Pengembangan Wirausaha APINDO
HOSTED BY:
BAYU JANITRA
CEO TopKarir Indonesia
_
Catat Tanggalnya
- Rabu, 30 September 2020
- Pukul 15.00-17.00 WIB
- Live on Zoom & TopKarir
Link Registration
https://bit.ly/daftarUMKM-akademi
GRATIS!!!!
Buat kamu yang hadir dalam acara akan mendapatkan
- E-Sertifikat
- Ilmu Kewirausahaan
- Relasi
Pertanyaan Webinar Minggu Lalu (Seni Membangun Jaringan Reseller untuk Perluas Distribusi)
Q : Bagaimana cara menghindari persaingan tidak sehat antara agen dan reseller maupun antar reseller sendiri di dunia online (semua langsung berhadapan satu sama lain tidak spt jaman dulu)? Misal kasus salah satu dari mereka menjual harga di bawah harga retail yang kita tetapkan demi menggaet customer?
A: Di produk Moaci saya kalo mereka jual di bawah harga toko akan rugi sendiri dan dapat dipastikan itu bukan barang original ( bisa diberikan kode produk untuk masing2 distributor/ reseller sehingga bisa tahu siapa yang bermain curang / mau menjatuhkan )
Jawaban Raka Bagus, Ladang Lima melakukan sosialisasi peraturan mengenai harga eceran terbawah dan harga eceran tertinggi kepada semua reseller, awalnya memang sulit diterima tetapi bila kita sosialisasikan secara terus menerus mereka juga memahami dan bila mereka mematuhi maka profit yang mereka hasilkan lebih tinggi
Q: Semisal kita open reseller produk kita buat join bareng, nah sebaiknya reseller itu dikasih produk yang tanpa label atau tetep ada label produk kita? Kira kira lebih worth it yang mana?
A: Jawaban Moaci, pilihan anda mau memiliki model bisnis maklon ( tidak menggunakan merk sendiri ) atau menggunakan merk sendiri dan harus melakukan branding
Jawaban Raka Bagus : untuk di awal mengembangkan brand kita harus menggunakan nama brand kita karena butuh waktu yang lama untuk membentuknya dan pada saat terbentuk akan bernilai sangat mahal, jadi sayang sekali bila dari awal hanya karena permintaan customer kita berikan tanpa label. kecuali kita sudah dari awal memposisikan sebagai produsen yg fokus pada produksi saja tanpa harus mempunyai brand
Q: Produk saya Sambel Dapur Raos Purwakarta, saya hanya bisa memberi margin reseller 10%, dan mereka menganggap sangat kecil sehingga kesulitan untuk merekrut. Konsumennya price sensitif, jadi sulit untuk menaikkan harga. Harga jual per botol Rp.20,000 per 200 gram. Bagaimana solusinya?
A: Bisa melakukan evaluasi terlebih dahulu (yang perlu diperhatikan kenapa hanya bisa memberikan margin 10%, apakah perlu adanya perbaikan di produk kita, selain margin tipis apa yang membuat reseller enggan menjualkan produk kita ), bisa menggunakan strategi bundling
Jawaban Raka Bagus : di sebuah industri yang masih kecil biasanya belum bisa mencapai economic of scale dimana biaya produksi masih tinggi karena masih belum efisien di produksi (tenaga kerja, volume, bahan baku dan bahan kemas) maka yang ladang lima lakukan dulu adalah mau tidak mau mengecilkan margin yang kita dapat dan memberikan margin tersebut kepada reseller dengan harapan mereka tertarik untuk menjual dan yang harus lakukan adalah marketing dan branding agar brand kita dikenal dan reseller mudah berjualan.
Q: Bagaimana menentukan margin untuk reseller yang tepat? Sebab saya hanya bisa memberi maksimal margin 10% dan dinilai terlalu kecil, sehingga sulit menggaet reseller, sedangkan konsumennya price sensitive, mereka sulit juga menaikkan harga.
A: Bisa melakukan evaluasi terlebih dahulu (yang perlu diperhatikan kenapa hanya bisa memberikan margin 10%, apakah perlu adanya perbaikan di produk kita, selain margin tipis apa yang membuat reseller enggan menjualkan produk kita ), bisa menggunakan strategi bundling
Jawaban Raka bagus : jawaban sama dengan jawaban untuk pertanyaan nomor 4
Q: Bagaimana perhitungan HPP tiap produk untuk reseller?
A: HPP + ongkir ( ditanggung pembeli/ penjual ) = harga jual (rumus bisa dimodifikasi tergantung faktor2 apa yang mempengaruhi produk kita sampai ke konsumen)
Jawaban Raka bagus : tidak ada perhitungan HPP untuk reseller, yg ada HPP saja dan penentuan harga untuk reseller itu namanya membuat struktur harga antara reseller dan channel distribusi lainnya. yang akan mempengaruhi biaya HPP adalah segala hal yang mengeluarkan biaya untuk memproduksi barang tersebut
Q: Bagaimana cara agar para reseller kita menjadi loyal? Apakah harus dibuat strategi khusus untuk reseller?
A: Bisa dibuatkan bonus per transaksi/ per bulan untuk omset sekian rupiah yang bisa dicapai oleh mereka, jaga hubungan dengan reseller dengan personal touch (minta feedback, tanya tentang kabarnya, kirimkan hadiah ulang tahun)
Jawaban Raka Bagus : reseller hanya akan loyal bila kita memberikan bisnis yang bagus (menguntungkan), barang mudah dijual dan service yang bagus (fast respond, quality produk, personal touch ke reseller, dll)
Q: Seberapa penting HAKI untuk sebuah merek? Kira-kira garis besar yang menjadi kelengkapan berkas HAKI apa aja?
A: bisa di cek di website ukmindonesia.id . HAKI sangat penting kalau kita memang berniat untuk membesarkan bisnis kita, kalo tidak di cek sekarang apakah merk kita sudah didaftarkan oleh orang lain, saat bisnis kita sudah semakin besar akan menimbulkan masalah yang bisa berdampak dengan keuangan kita nantinya.
Jawaban Raka bagus : sangat penting, silahkan cari di website resmi HAKI
Q: Bagaimana strategi menawarkan dan mendistribusikan produk kuliner ke restoran? Sebab biasanya mereka sudah memiliki supplier sendiri, padahal produk kita punya kualitas unggul.
A: a) branding. didunia serba digital saat ini, perlu kita secara konsisten menunjukkan nilai, kualitas, citra yang baik sehingga dapat dilirik calon konsumen kita. b) berikan mereka semacam tester terlebih dahulu dan penawaran tentang harga karena calon konsumen perlu mencicipi sendiri produk yang kita tawarkan. c) berikan kelonggaran untuk minimal order pemesanan, hal ini untuk membangun kepercayaan dengan konsumen.
Jawaban Raka Bagus : ya dengan cara mengedukasi resto tersebut mengenai perbedaan produk kita dengan supplier lain, bila kita percaya bahwa produk kita lebih unggul di kualitas ya harus di komunikasikan dan selain itu apakah harga kita kompetitif juga dibandingkan supplier lain itu juga akan menjadi penentu
Q: Saya punya kendala terhadap lifetime produk yang singkat, sehingga hanya bisa menjangkau konsumen terdekat saja. Bagaimana agar dengan lifetime yang singkat, produk saya bisa menjangkau konsumen dengan jarak yang relatif jauh?
A: terus perbaiki kualitas produk dan packaging, bisa dilakukan sistem pre order terlebih dahulu untuk bangun brand awareness konsumen di luar tempat kita berjualan saat ini
Jawaban Raka Bagus: nah ini tergantung seperti apa produknya (makanan kering, basah atau minuman) yang harus dipahami apa yang membuat makanan itu cepat busuk : kadar air, proses yang tidak higienis, udara, packaging yang tidak higienis. sehingga membuat bakteri jadi mudah untuk berkembang. yang harus kita benahi pertama adalah proses produksi harus sesuai GMP (good manufacturing process), berikan desiccant (utk mengurangi kadar air di dalam packaging, berikan Oxygen absorber (utk mengurangi kadar oksigen didalam packaging, atau lakukan vacuum sehingga kedap udara, retort proses, dll