Buat kamu yang suka belanja online pasti sudah nggak asing lagi dengan istilah reseller dan dropshipper. Jika diartikan dalam Bahasa Indonesia, reseller artinya menjual kembali. Maksudnya seseorang yang menjual kembali produk yang mereka beli dari supplier kepada para konsumen.
Menjadi reseller adalah salah satu jenis usaha yang mudah dilakukan, apalagi untuk kalangan muda yang baru mengenal dunia bisnis. Produk yang umumnya dijadikan reseller yakni produk makanan, frozen food, minuman, fashion, sampai produk perawatan wajah.
Sebagai reseller kamu harus menyetok barang terlebih dahulu sebelum menjualnya. Biasanya ada minimum pembelian untuk reseller yang membeli barang di supplier. Seperti harus membeli satu lusin atau mungkin lebih.
Sedangkan dropshipper merupakan seseorang yang mendapatkan produk dari supplier tanpa menyetok produk tersebut. Yang dilakukan oleh dropshipper adalah memperkenalkan dan mempromosikan produk yang akan dijual melalui gambar / brosur / konten promosi.
Jika ada pembeli yang memesan produk, maka dropshipper akan meneruskan pesanan kepada supplier. Kemudian barang tersebut akan dikirim langsung oleh supplier atas nama drop shipper.
Nah, sampai sini sudah tau kan apa itu reseller dan dropshipper juga perbedaannya? Kalau sudah kali ini kita akan bahas apa aja sih kekurangan dan kelebihan menjadi reseller maupun dropshipper. Buat kamu yang mau merintis jenis usaha ini, simak baik-baik ya!
Apa sih kekurangan dan kelebihan menjadi reseller?
Sebelum memutuskan untuk jadi reseller, ada baiknya kamu pahami dulu kekurangan dan kelebihannya berikut ini.
Kelebihan menjadi seorang reseller bisa dikatakan sangat menggiurkan. Pertama, bisnis reseller ini cocok untuk pemula, jadi reseller itu nggak perlu produksi barang. Kamu tinggal fokus mempromosikan produk dan menjualnya ke konsumen. Setidaknya kamu akan belajar gambaran umum bisnis dan perilaku konsumen yang akan berguna untuk usaha kamu kedepannya.
Kelebihan yang kedua, yakni kamu bisa melihat kualitas produk secara langsung. Karena produknya ada dalam stok dan nyata bentuknya, selain online kamu juga bisa berjualan secara offline. Masih banyak lho konsumen yang lebih memilih berbelanja offline karena bisa merasakan dan melihat produknya secara langsung.
Sedangkan kekurangan, pertama, kamu nggak punya kontrol barang. Jadi kalau barang yang kamu jual laku di pasaran, ada kemungkinan supplier melihat hal ini sebagai kerugian. Sebab, jika pemilik produk bisa menjual dengan profit margin yang lebih besar, untuk apa banyak-banyak memberi barang ke reseller?
Kekurangan yang kedua, yakni produk terkesan pasaran. Yap, pastinya banyak reseller lain yang menjual produk serupa dari supplier yang sama. Karena itu kamu harus memilih jenis produk yang belum ada di sekitarmu..
Apa sih kelebihan dan kekurangan menjadi dropshipper?
Kalau kamu memilih menjadi dropshipper, kamu juga perlu memahami kekurangan dan kelebihannya seperti yang diuraikan di bawah ini.
Kelebihan menjadi dropshipper yang pertama, lokasi dan jam kerja yang fleksibel. Jadi dropshipper bisa dibilang menyenangkan, karena pekerjaan ini bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Bahkan bisnis dropship bisa dijadikan pekerjaan sampingan untuk menambah pundi-pundi penghasilan kamu.
Kelebihan kedua yakni lebih mudah dan efisien. Sistem dropship nggak mengharuskan kamu melakukan pengecekan stok barang yang bisa memakan waktu. Kamu hanya fokus melakukan aktivitas berjualan, tanpa memikirkan produksi dan pengiriman barang. Tentunya, ini akan sangat menghemat tenaga dan waktu, cocok banget untuk mahasiswa, anak muda, dan pekerja kantoran yang mau menambah penghasilan dan mengenal dunia bisnis.
Kelebihan yang ketiga dari sistem dropship adalah minim biaya produksi dan operasional. Tidak bersentuhan langsung dengan barang berarti tidak perlu menyiapkan lokasi untuk penyimpanan stok barang. Hal ini juga bisa meminimalisir kerusakan dan kehilangan barang.
Sedangkan kekurangannya, yang pertama yakni kamu nggak bisa memantau stok produk. Karena semua produk ada di pihak supplier, kamu jadi nggak tau stok produk yang tersedia. Bisa jadi di pagi hari stok masih 100 pcs, sore harinya sisa 10 pcs atau bahkan habis tak tersisa. Karena itu sebagai dropshipper kamu harus lebih update dan teliti terkait stok barang pada supplier agar nggak terjadi kesalahan info ketersediaan barang yang bisa bikin calon konsumen kecewa.
Kedua, resiko komplain dari konsumen lebih besar. Karena produk yang dijual nggak kamu lihat secara langsung, kamu jadi nggak punya kendali untuk melihat kondisi barang yang dikirim ke konsumen. Karena itu, kamu harus siap menghadapi keluhan konsumen yang bisa kapan aja datang. Untuk meminimalisir hal ini, di awal kamu harus memilih supplier yang terpercaya dan terjamin kualitas produknya.
Itu tadi beberapa hal yang perlu kamu tahu sebelum menjadi reseller ataupun dropshipper. Intinya menekuni usaha sebagai reseller dan dropshipper sangat menjanjikan apalagi buat kamu yang baru pertama kali terjun ke dunia bisnis. Buat kamu yang mau memulai usaha ini, kamu bisa mencari berbagai supplier terbaik dan berkualitas untuk bekerja sama di aplikasi TopKarir. temukan tips-tips dan informasi karir lainnya di aplikasi TopKarir. Download aplikasinya gratis di Play Store dan App Store!